APA
YANG AKAN TERJADI JIKA SAYA TIDAK BERTOBAT?
-- BAGIAN II
Oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto
Diadaptasi dari Richard Baxter's A Treatise on Conversion yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Inggris modern oleh Dr. R.L. Hymers, Jr dalam A Puritan Speaks To Our Dying Nation.
Dikhotbahkan di Chapel Sekolah Tinggi Teologi Injili Philadelphia, 8 Maret 2006
"Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga" (Matius 18:3).
“Apa yang akan terjadi kepada diri saya jika saya tidak bertobat?” Adalah tema khotbah yang saya sampaikan pada kebaktian Minggu di Philadelphia Baptist Fellowship, 5 Maret 2006. Pada waktu itu saya memberikan tiga jawaban Richard Baxter dari pertanyaan ini. Dan Anda perlu ketahui sebelumnya bahwa jawaban dari pertanyaan ini bukan hanya tiga, tetapi ada sepuluh. Oleh sebab itu, pada malam ini saya akan memberikan tiga jawaban lagi dari pertanyaan ini, dan empat jawaban selanjutnya akan saya sampaikan dalam khotbah saya berikutnya.
Pada kebaktian Minggu seperti yang seharusnya Anda ingat, ada tiga jawaban dari pertanyaan ini, “Apa yang akan terjadi kepada diri saya jika saya tidak bertobat?”
1.
Anda tidak benar-benar menjadi anak Allah, atau orang Kristen sejati,
karena Anda tidak sungguh-sungguh mengenal Yesus Kristus
2.
Tidak ada pengharapan keselamatan bagi orang yang tidak bertobat yang
hidup dan mati dalam kondisi tanpa pertobatan
3.
Ketika Anda tetap tinggal dalam ketidakbertobatan Anda tidak dapat
menerima pengampunan dosa.
Dan dalam kesempatan malam ini saya akan memberikan tiga jawaban yang lain. “Apa yang akan terjadi kepada diri saya jika saya tidak bertobat?”
1. Pertama, Selama Anda
tidak bertobat, Anda adalah hamba dan budak Setan.
“Anda di bawah kuasa Setan, dan dikendalikan oleh dia sebagai tawanannya. Anda mungkin tidak berpikir demikian, namun itulah kebenarannya. Allah telah menjelaskan kepada kita bahwa itulah kondisi Anda yang sebenarnya dalam kondisi Anda yang tidak bertobat. Kecuali seseorang mengalami pertobatan ia menjadi budak tawanan Setan. Hanya ketika Anda bertobat maka Anda menjadi manusia yang merdeka – menjadi anak-anak Allah.” (Dr. R.L. Hymers, A Puritan Speaks to Our Dying Nation. (Oklahoma City: Oklahoma, Heartstone Publishing, 2002, hal. 20)
"Barangsiapa
yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis… Inilah tandanya anak-anak Allah
dan anak-anak Iblis …" (I Yohanes 3:8-10).
Kata kerja bahasa Yunani yang dipakai di sini adalah present indicative active, yang menunjukkan bahwa orang itu secara aktif dan terus menerus hidup dalam dosa. Jelas itu bukanlah natur dari orang yang sudah bertobat. Memang benar bahwa seseorang yang telah bertobat bisa jatuh ke dalam dosa, namun ia tidak akan terus menerus hidup dalam dosa. Ketika ia jatuh ke dalam dosa, ia akan segera menyadarinya, dan segera bangkit datang kepada Tuhan untuk memperoleh pengampunan (1 Yoh. 1:9).
Richard Baxter menjelaskan bahwa “arti dari ayat ini [1 Yoh. 3:8-10] adalah bahwa seseorang yang memberikan hatinya untuk dosa menjadikan dia milik Iblis; dan ia yang memberikan hatinya kepada Kristus menjadikan ia anak Allah. Iblislah yang membuat Anda membenci pikiran tentang pertobatan, atau ia membuat Anda berpikir bahwa Anda telah bertobat. Setanlah yang memberitahukan kepada Anda bahwa Anda masih memiliki banyak waktu dan tidak perlu kuatir karena Anda masih memiliki banyak waktu untuk diselamatkan. Alkitab menjelaskan kepada kita bahwa ini adalah pekerjaan Setan, yang menjadi alasan Kristus datang untuk membinasakannya (1 Yohanes 3:8).” (ibid)
Bayangkan jika oleh karena kesalahan Anda melanggar hukum, dan kemudian pengadilan memutuskan untuk menjatuhi hukuman dan Anda dikirim ke penjara bawah tanah yang gelap. Apa yang Anda pikirkan jika Anda berada di sana? Apakah Anda akan menikmatinya? Saya yakin, jika Anda masih waras, Anda tidak mau selamanya, atau bahkan walau hanya sehari berada di sana. Anda ingin bebas. Tahukah Anda bahwa jika Anda tidak bertobat Anda sedang menjadi tawanan Setan? Anda menjadi budak Setan. Kondisi Anda di sini lebih menyedihkan dibandingkan dengan berada di penjara bawah tanah. Apalagi akhir hidup Anda, ketika Anda mati, Anda sama sekali tidak bebas. Penghukuman yang lebih mengerikan dijatuhkan oleh Tuhan kepada Anda. Anda akan dikirim ke Neraka, api yang kekal bersama dengan Setan untuk selama-lamanya.
Namun saya heran jika Anda merasa nyaman dalam kondisi yang menyedihkan ini, sehingga Anda tidak mau bertobat. Padahal Kristus menyediakan penebusan bagi dosa-dosa Anda dengan Darah-Nya sendiri, untuk membebaskan Anda dari tawanan Setan. Saya juga heran mengapa Anda berdiam diri sementara banyak orang yang Anda kasihi berada dalam kondisi yang menyedihkan ini, sementara Anda tahu bahwa penebusan juga ditawarkan kepada mereka, dan Tuhan meminta Anda untuk membawa berita gembira ini kepada mereka.
Seperti para prajurit Napoleon Bonaparte yang selalu membawa peta dunia di dada mereka, demikian juga William Carey selalu memajang peta dunia di ruang kerjanya, ketika ia melayani di sebuah gereja kecil di Inggris dan bekerja sebagai tukang sol sepatu. Setiap hari ia berdoa dan menandai tempat-tempat tertentu di peta itu. Ada suatu panggilan untuk pergi meninggalkan negaranya memberitakan Injil kepada bangsa yang masih diperbudak oleh Setan. Ia terpanggil untuk menjangkau India, dan menghapuskan tradisi tidak manusiawi dengan mempersembahkan bayi kepada buaya dan setiap istri harus dibakar hidup-hidup bersama mayat suaminya sebagai tanda kesetiaan. Carey terpanggil untuk membebaskan mereka dari perbudakan Setan ini dengan memimpin mereka kepada iman di dalam Kristus.
2. Kedua, Tidak ada satupun yang Anda lakukan berkenan di hadapan
Tuhan.
Dr. R.L. Hymers, Jr., berkata, “Doa, menghadiri kebaktian di gereja, membaca Alkitab, memberikan persembahan, bersaksi – tidak ada satu pun dari semua itu yang diperkenan Allah jika Anda belum bertobat. Allah tidak berkenan dengan semua itu, dan membenci semua itu, bahkan walaupun itu adalah perbuatan terbaik yang ditunjukkan oleh orang yang belum bertobat. Orang-orang berdosa yang tidak bertobat tidak menyadari bahwa doa-doa mereka dan keaktifan mereka ke gereja, dan semua bentuk pelayanan yang mereka lakukan dibenci oleh Tuhan!” (ibid)
"Siapa
memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah
kekejian. " (Amsal 28:9).
Tentu bukan maksudnya Anda harus berhenti untuk berdoa,
pergi ke gereja, membaca Alkitab, dll. Namun jika Anda berpikir bahwa apa yang
Anda lakukan itu berkenan kepada Allah, sementara Anda sendiri belum bertobat,
Anda sendiri belum menjadi Anak Allah, Anda salah besar. Apapun yang dilakukan
oleh orang berdosa, najis di mata Tuhan, kecuali ia telah mengalami pertobatan,
mengalami pengampunan oleh Darah-Nya. Firman
Tuhan menegaskan, "Mereka yang hidup
dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah" (Roma 8:8).
Artinya apapun yang ia lakukan tidak ada yang menyenangkan Allah.
Ketika
orang tua kita yang pertama jatuh ke dalam dosa dengan melanggar perintah Allah
untuk tidak makan buah di tengah Taman Eden, mereka mengambil daun ara untuk
menyemat tubuhnya yang telanjang karena malu. Mereka berpikir dengan cara
demikian mereka menjadi layak di hadapan Tuhan, karena mereka berpikir telah
menutupi tubuhnya yang telanjang. Namun apa yang mereka lakukan tetap tidaklah
berkenan di hadapan Tuhan. Tuhan memerintahkan mereka untuk melepas pakaian
buatan mereka itu, dengan menggantikan kulit binatang yang Ia curahkan darahnya
-- sebagai lambang penebusan atau pencurahan Darah Anak Domba Allah yang
menghapus dosa dunia di masa depan -- sebagai pakaian mereka.
Anda tentu masih ingat khotbah saya pada kebaktian Chapel hari Rabu lalu, yang masih bisa Anda baca kembali di Internet. Dalam Matius 7 :21-23 dijelaskan bahwa pada akhir zaman ada banyak orang yang berseru-seru memanggil nama Tuhan, bahkan mereka berkata telah melakukan hal-hal besar dalam pelayanan mereka untuk Tuhan. Namun sungguh tragis, karena dikatakan bahwa pada hari itu Tuhan akan berterus terang kepada mereka bahwa Ia tidak mengenal mereka. Apapun yang mereka lakukan tidak berkenan di hadapan Tuhan, kecuali mereka bertobat.
Ketiga, mereka
akan terus menerus hidup dalam bahaya penghukuman.
Khotbah yang memukau di sepanjang masa dan harus selalu membuat
orang-orang yang belum bertobat tidak bisa tidur tenang adalah khotbah Jonathan
Edward yang berjudul “Sinners in the Hands of an Angry God”
(Orang Berdosa di Tangan Allah yang Murka).
Jika Anda ingan membaca khotbah ini, saya akan memberikan copy-nya kepada Anda.
Dan saya sedang berpikir untuk menerjemahkan khotbah ini ke dalam bahasa
Indonesia. Anda pasti tahu bahwa Jonathan Edward adalah salah satu
pengkhotbah terbesar dalam sejarah Kebangunan Rohani di Amerika. Dalam
khotbahnya ini Jonathan Edward berkata bahwa “murka Allah seperti aliran air
yang deras yang berusaha dibendung, dan bendungan itu harus terus dinaikan dan
dinaikan untuk menghentikan aliran itu, dan sekuat apapun bendungan itu,
akhirnya akan jebol juga.” (Jonathan Edward, Sinners in the Hands of an
Angry God, http://www.jonathanedwards.com/sermons/Warnings/sinners.htm)
Edward juga berkata bahwa “murka Allah itu tiada batas. Jika hanya
murka manusia, bahkan murka seorang pangeran atau raja yang sangat berkuasa
tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan murka Allah…. Betapa mengerikan
orang-orang yang berada di bawah murka ini setiap hari dan setiap jam berada di
bawah bahaya dari murka yang agung dan kesengsaraan tanpa batas ini.” (ibid)
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana orang yang belum bertobat, yang
jelas-jelas hidup terus menerus dalam bahaya penghukuman ini dapat hidup tenang
sebelum mau bertobat. Mereka sedang menghadapi murka Allah yang dahsyat yang
dapat datang setiap saat.
Dr. R.L. Hymers, Jr menegaskan, “Walaupun Tuhan dengan sabar menahan
untuk mendatangkan penghakiman-Nya, orang-orang yang tidak bertobat terus
menerus hidup dalam bahaya penghukuman. Mereka hidup di bawah murka Allah. Mereka berada di bawah
kutuk hukum Taurat. Mereka tidak mengetahui kapan hari penghakiman itu akan
dijatuhkan kepada mereka. Tidak ada orang yang belum bertobat dapat menjelaskan
berapa lama lagi ia akan hidup di dunia ini. Penghakiman dan kematian dapat
datang setiap saat. Orang yang akan pergi ke Neraka tidak tahu bila mungkin saja
itu terjadi hari ini. Setiap orang, jika mereka memikirkan semua ini, mereka
tidak pernah dapat merasa damai dan aman. Tiap detik Anda hidup di tepi jurang
Neraka! Anda bisa saja jatuh segera ke dalamnya. Anda mungkin berada di
Neraka satu jam dari sekarang! Setiap pagi ketika Anda bangun, dan setiap malam
ketika Anda merebahkan tubuh Anda ke tempat tidur, Anda tidak akan pernah yakin
apakah Anda akan berada di Neraka di hari esok.” (ibid)
Almarhum Dr. Curtis Hudson (1934–1995), pengganti Dr. John
R. Rice sebagai Editor Majalah The Sword
of the Lord dalam khotbahnya The Danger of Delay (Bahaya
Berlambat-lambat) yang dapat Anda baca dalam edisi majalah The Sword of the Lord
atau Anda juga dapat membacanya di http://www.swordofthelord.com,
menjelaskan bahwa banyak orang masuk Neraka bukan karena tidak mau
menerima Kristus atau tidak memiliki kesempatan untuk menerima Kristus sebagai
Juruselamat pribadi mereka, namun banyak dari mereka yang masuk ke Neraka,
karena menunda waktu untuk mengambil keputusan bertobat dan percaya dalam iman
di dalam Kristus. Dalam
khotbah ini, Dr. Hutson memberikan beberapa bahaya bagi orang yang suka
berlambat-lambat untuk bertobat, yaitu; pertama, bahaya mengeraskan hati; kedua,
bahaya kehilangan jiwa; ketiga, bahaya pergi ke Neraka;
keempat, bahaya kehilangan Sorga; kelima bahaya tidak diangkat pada hari
pengangkatan (rapture); keenam, bahaya mati tiba-tiba.
Enam hal senada juga disampaikan oleh Dr. John R. Rice dalam khotbahnya
dengan tema “Six
Pressing Reasons Why You Should Be Saved Today.”
Dalam khotbahnya ini Dr. John R. Rice memberikan enam alasan mengapa Anda harus
bertobat hari ini, yaitu; pertama, ini adalah hari yang tepat untuk Anda
diselamatkan; kedua, Anda harus diselamatkan hari ini, karena hari ini Roh Kudus
memanggil Anda; ketiga, bahaya mengeraskan hati membuat ini urgent untuk Anda
diselamatkan hari ini; keempat, kedatangan Kristus yang sudah semakin dekat
membuat ini urgent untuk Anda diselamatkan hari ini; kelima, kehidupan yang
tidak menentu dan kematian yang sudah pasti harus mendorong yang dapat berpikir
bijaksana untuk diselamatkan hari ini; dan keenam, murka Allah yang dahsyat
terhadap orang-orang berdosa yang menolak Kristus harus mendorong Anda untuk
diselamatkan hari ini.
R.A. Torrey berkata, “Orang berhikmat adalah orang yang melihat
sesuatu yang harus ia kerjakan dan kemudian segera mengerjakannya. Namun orang
bodoh adalah orang yang melihat sesuatu harus dikerjakan, kemudian ia berkata,
‘Ya, ini harus saya kerjakan, tetapi saya tidak ingin mengerjakannya sekarang.”
(Dr. Curtis Hutson, The
Danger of Delay). Oleh
sebab itu, jangan menunggu lagi sekaranglah saatnya Anda bertobat! Sekaranglah
saatnya Anda memberitakan berita pertobatan! Atau Anda mau terus menerus
hidup dalam bahaya murka Allah yang dahsyat!
Ingat saudara,
"Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga" (Matius 18:3).